Entri Populer

Selasa, 31 Mei 2011

CHLOROPHYTA-GANGGANG HIJAU

CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
Ciri-ciri

  1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
  3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
  4. Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu atau lebih.
  5. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan jadi licin.
  6. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut (90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut) Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
  7. Bentuk talus/struktur vegetatif
    1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
    2. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
    3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
    4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
    5. palmeloid: Tetraspora sp.
    6. dendroid: Prasinocladus sp.
    7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
    8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
    9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
    10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
    11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
    12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
    13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
Perkembangbiakan
  1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
  2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
  3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae
Menurut Smith (1955) Kelas Chlorophyceae dibagi menjadi 12 Ordo (bangsa), yaitu:
  1. Volovocales
  2. Tetrasporales
  3. Ulothrichales
  4. Ulvales
  5. Schizogoniales (Prasiolales)
  6. Cladophorales
  7. Oedogoniales
  8. Zygnematales
  9. Chlorococcales
  10. Siphonales
  11. Dasycladales
  12. Siphonocladales.
Tempat hidup
Sebagian besar 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Chlorella
  • Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
  • Ukuran tubuh mikroskopis, bersel satu
  • bentuk tubuhnya bulat
  • Mempunyai khloroplast untuk fotosintesis dan kloroplastnya menyerupai mangkuk atau lonceng
  • berkembangbiak dengan pembelahan sel, tiap sel membentuk 4 sel anakan
  • Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP(Single Cell Protein)atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia protein masa depan
  • Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan)

Chlorococcum
  • Tubuh bersel satu,
  • tempat hidup air tawar,
  • bentuk bulat telur,
  • setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.
  • Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)

Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamidomonas
  • Bentuk sel bulat telur
  • memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
  • terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas.
  • Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
  • terdapat pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
  • Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi

Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon
  • Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar
  • Koloninya berbentuk seperti jala.
  • Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
  • Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
  • Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh: Volvox
  • Volvox ditemukan di air tawar
  • Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah
  • Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata
  • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Chlorophyta berbentuk benang
Contoh: Spyrogyra dengan konjugasi
  • Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan, di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras,
  • Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru
  • Bentuk tubuh seperti benang, silindris dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
Jadi langkah Konjugasi Spirogyra itu sebagai berikut :
  • Dua benang saling berdekatan,
  • sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
  • Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi.
  • Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
  • Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami
  • segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami.
  • Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
  • Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.
Oedogonium
  • Ganggang ini berbentuk benang
  • ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan
  • Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
  • Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
  • Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh: Ulva
  • Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar perairan
  • bentuk seperti lembaran daun. sering disebut dengan selada air dan dapat dimakan
  • Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora
  • Spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di bawah):


Chara
  • Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
  • Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil.
  • Pada ruasnya terdapat nukula dan globula.
  • Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum.
  • Di dalam globula terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel.
  • Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.

Sabtu, 21 Mei 2011

BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK

Perkembangbiakan virus
  • Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup OK
  • Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan yang diambil berupa dua macam daur hidup, yaitu daur litik ataukah daur lisogenik.
DAUR LITIK
  • Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan (pembebasan virus baru).dan fase lisis (fase penghancuran inang)
  • Fase ini dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus
DAUR LISOGENIK
  • Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.ini
  • Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat , antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang
  • Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu juga membelah diri , namun Profage masih berada yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus didalam tubuh inang
  • Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan kematian Juga
Gambar : Daur Hidup Virus litik-lisogenik
DAUR LITIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri. Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Eklipase -Replikasi (sintesis)
Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus. Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor.

4. Asembling - Fase Perakitan

Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor).

Fase lisis

Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang. Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-virus dapat keluar dari sel. virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.
Ingat - A-P-E-A-L (Biologigonz.blogspot.com)
DAUR LISOGENIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri. Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Fase Penggabungan -Pembentukan PROFAGE
Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik. Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang, selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. DNA Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.
4. Fase pembelahan
Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom. Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus. Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan. Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase sintesis (replikasi).
Akhir Cerita DAUR LISOGENIK ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya .
Daur Litik
Daur Lisogenik
Berikut kami berikan perbedaan keduanya untuk konklusi .OK

PERHATIKAN SKEMA REPRODUKSI SEHINGGA SEMAKIN JELAS

PERTUKARAN CO2 DAN O2 RESPIRASI

Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang dikonsumsi.
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:

Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2

Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh dan berjalan secara difusi
Penjelasan dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tekanan oksigen di udara(PO2=160 mmHg) lebih besar dibanding tekanan oksigen dalam alveolus (PO2=105mmHg). sedang Tekanan oksigen di arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 40 mmHg, tekanan oksigen di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar lebih besar tekanan oksigen di alveolus. Tekanan udara di alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri. Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari tekanan oksigen di jaringan.
•Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.
Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc
•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah:
•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. pertukaran Karbondioksida

P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus (PCO2= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg
•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di
angkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-

PERTUKARAN CO2 JARINGAN TUBUH - SEL DARAH ( RESPIRASI INTERNAL)


PERTUKARAN CO2 SEL DARAH - PARU PARU ( RESPIRASI EXTERNAL)


  • Changes in blood CO2 and hydrogen ion concentration (pH) cause shifts in the oxygen dissociation curve. These shifts enhance oxygen release in tissues and enhance oxygen uptake in the lungs. This is known as the BOHR EFFECT
  • In exercising tissues, PCO2 is high and hydrogen ion concentration, [H+], is also high due to the formation of carbonic acid which dissociates to form bicarbonate ions and hydrogen ions (there is more information on this reaction in the carbon dioxide transport section). This increase in CO2 and decrease in pH shifts the dissociation curve to the right for a given PO2, releasing more oxygen to the tissues.
  • In the lungs, PCO2 is low and hydrogen ion (H+) concentration is also low. This decrease in CO2 and increase in pH shifts the dissociation curve to the left for a given PO2, enhancing oxygen uptake.
The red line on the graph represents the dissociation
curve at a normal pH (pH = 7.4).
The green line represents the curve in the blood of
exercising tissues, shifted to the right of the normal curve.
The black line represents the curve in the blood at the
lungs, shifted to the left of the normal curve.
Image reproduced from Mammalian Physiology lecture notes.
Permission granted by Domnica Marghescu,
Chief Technician, Physiology Department, McGill University
Higher PCO2 = Higher [H+] = Lower pH = Shift to the RIGHT
Lower PCO2 = Lower [H+] = Higher pH = Shift to the LEFT
  • Increased temperature, such as in exercising tissues, shifts the curve to the right releasing oxygen.
  • Decreased temperature shifts the curve to the left, enhancing oxygen uptake.

ISTILAH SISTEM GERAK

ISTILAH SISTEM GERAK
A
Abduksi : gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh
Adduksi : gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh
Aktin : protein kontraktil berupa filament tipis yang terdapat di dalam miofibril (serabut otot), protein kontraktil aktin dan myosin jika menyatu membentuk Aktomiosin menyebabkan myofibril berkontraksi.
Amfiartrosis : merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago (tulang rawan hialin)
Ankilosis : merupakan bergabungnya tulang-tulang / bagian lain yang keras dan membentuk satu tulang / bagian yang keras sehingga persendian sulit digerakkan
Artikulasi : hubungan antara tulang yang satu dan tulang yang lain
Arthritis : radang sendi
Atrofi otot : penyusutan atau pengecilan otot yang disebabkan oleh serangan virus polio.
B
Burase : kantong kecil berisis cairan pada persendian
D
Diartrosis : hubungan antar tulang tidak dihubungkan oleh tulang rawan / jaringan ikat tetapi oleh struktur tertentu yang memungkinkan dua tulang yang berhubungan dapat bergerak bebas.membentuk sendi engsel,putar , peluru , pelana , geser.
Dislokasi : peregangan / pergeseran persendian pada tulang sering disebut kesleo
E
Ekstensi : meluruskan lengan setelah terjadi flexi , ini terjadi karena trisep kontraksi
Ektensibilitas : kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula
Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
F
Falang : tulang jari , falanges (jamak) : ada 14 ruas
Femur : tulang paha
Fibula : tulang betis
Fisura : keretakan pada tulang akibat benturan yang keras
Fraktur : keadaan patah pada tulang
G
Gerak antagonis : gerak yang terjadi apabila otot pendukungnya bekerja saling berlawanan , Supinasi><>
Gerak sinergis : gerak yang tejadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling mendukung.
H
Humerus : tulang lengan atas
I
Insersio : merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.lawan Origo
K
Kalkaneus : tulang tumit
Kanalikuli : saluran – saluran antarosteosit yang berparan dalam suplai makanan / penghubung pada saluran kecil pada tulang spons
Karpal : tulang pergelangan tangan dihubungkan sendi pelana
Kartilago : tulang muda /tulang rawan tersusun atas banyak chondrosit dibentuk oleh chondroblast
Kifosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke belakang sehingga jadi Bongkok lawam Lordosis yang kepalanya keatas melihat Lord(tuhan)
Klavikula : tulang selangka
Koksi : tulang ekor
Kondrosit : sel-sel tulang rawan
Kontraksibilitas : kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
Kram : mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang kurang tepat, misalnya kurang pemanasan sebelum berolahraga
L
Lamela : osteosit juga terletak di dalam lacuna, tersusun dalam lapisan konsentris.
Ligamen : pita jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan dua atau beberapa tulang yang dapat bergerak, umumnya terdapat pada daerah persendian untuk mencegah pergeseran sendi.
Lordosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung kedepan
Lumbar : tulang pinggang
M
Membran fibrosa : lapisan luar yang membangun suatu persendian diartrosis
Membran sinovial : lapisan dalam yang membangun suatu persendian diartrosis
Metatarsal : tulang telapak kaki
Miofibril : merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang mengandung 1500 FM,3000 FA yang merupakan molekul protein polimer besar untuk kontraksi otot
Memiliki 2 filamen:
- Filamen Tebal yang dibentuk oleh miosin
- Filamen Tipis yang dibentuK oleh aktin, tropomiosin & troponin
Miosin : filamen tebal yang terdapat di dalam miofibril
O
Origo : tempat melekatnya tendon otot pada tulang yang tidak dapat bergerak ketika otot berkontraksi
Osifikasi : proses perubahan kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas (penulangan)
Osteoartritis : kelainan tulang yang disebabkan oleh kelebihan beban pada sendi seperti sendi bahu, sendi lutut dan pada tulang punggung.
Osteoblas : sel-sel yang akan menghasilkan atau menjadi tulang
Osteoklas : sel besar berinti banyak
Osteoporosis : keadaan tulang menjadi rapuh dan kropos akibat kekurangan kalsium , pada wanita lebih sering karena terjadinya menstruasi dan kehamilan sehingga banyak Ca untuk pemebntukan fibrin , dan pembentukan tulang anaknyal
Osteosit : sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblas
Otot abduktor : otot yang menyebabkan gerak abduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
Otot adduktor : otot yang menyebabkan gerak adduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
Otot antagonis: dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan
Otot depresor : otot yang menyebabkan gerak depresi
Otot ekstensor : otot yang menyebabkan gerak ekstensi (melekuknya bagian tubuh)
Otot elevator : otot yang menyebabkan gerak elevasi
Otot fleksor : otot yang menyebabkan gerak fleksi (menekuknya bagian tubuh)
Otot jantung : berinti banyak, serabut lurik bercabang, & bekerja diluar kesadaran.
Otot lurik : berinti banyak, bentuknya silindris lurik tidak bercabang, & bekerja sadar
Otot polos : berinti 1, berbentuk gelondong, & bekerja diluar kesadaran
Otot pronator : otot yang menyebabkan gerak pronasi (gerak telapak tangan mendukup)
Otot sinergis : dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama.
Otot rotator : otot yang menyebabkan gerak supinasi (gerak telapak tangan membuka)
p
Pektoral : gelang bahu
Pelvis : gelang panggul
Polio : merupakan radang pada subsyansi kelabu sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus polio.
Poriosteum : membaran yang berfungsi melindungi tulang keras dan menyediakan tempat perlekatan bagi tendon dan ligament.
Pronasi : gerak telapak tangan mendukup
R
Radius : tulang pengumpil
Rangka aksikal : tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh (tuilang belakang dan tengkorak) lawannya Apendikular ( anggota gerak - tungkai depan tangan dan belakang kaki)
Rakitis : kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang yang tidak wajar pada anak-anak yang terjadi karena kekurangan vitamin D dan kalsium / kekurangan memeproleh sinar ultraviolet sewaktu proses pembentukan tulang.
Retikulum Sarkoplasmik : Sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot

Rheumatoid artritis : membrane sinovial yang membatasi sendi menjadi memerah dan kartilago pada sendi menjadi rusak.
S
Sakrum : tulang kelangkang
Sarkolema : membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang disebut membran plasma & sebuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolagen
Sarkoplasma : Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks
Sendi engsel : sendi yang menggerakkan tulang kesatu arah
Sendi geser : sendi yang menggerakkan tulang dengan arah yang berbeda / saling bergeser
Sendi luncur : sendi yang memiliki bentuk seperti peluru
Sendi pelana : sendi yang menggerakkan tulang kedua arah
Sendi peluru : sendi yang menggerakkan tulang kesegala arah
Sendi putar : sendi yang menggerakkan tulang memutari tulang yang lain/ sumbu sendi
Serviks : tulang leher
Sinartrosi : sendi mati
Sinergis : otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
Skapula : tulang belikat
Skoliosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke kanan atau ke kiri
Sumsum tulang : substansi lunak di dalam tulang, sumsum merah yang berada di dalam tulang spons, bertugas membentuk sel-sel darah merah, sumsum kuning tersusun atas lemak
Supertrofi : membesarnya otot karena terlalu sering dilatih, biasanya dijumpai pada orang yang sering berolahraga atau bekerja keras
Supinasi : gerak telapak tangan membuka
Sternum : tulang rusuk yang menempel pada tulang dada
Sutura : delapan tulang yang menyusun kranium membentuk hubungan antara tulang-tulang yang sangat rapat pada sendi
T
Tetanus : otot yang berkontraksi (tegang) terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani
Tarsal : tulang pergelangan tulang kaki
Tibia : tulang kering
Toraks : tulang punggung
Tulang : sebagai penompang dan pemberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak pasif, sebagai pelindung organ-organ vital, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah dan sebagai tempat cadangan mineral.
Tulang keras : tulang yang meyusun rangka tubuh
Tulang pendek : tulang yang berbentuk pendek, bulat / menyerupai kubus.
Tulang pipih : tulang yang berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang kompak yang dipisahkan oleh tulang spons.
Tulang tidak beraturan : tulang yang bentuknya tidak beraturan
Tulang rawan elastin : tulang yang terdapat pada daun telinga, epiglottis, saluran eustachio, laring.
Tulang rawan fibrosa : tulang yang terdapat pada persendian tulang belakang dan pada simfisis pubis.
Tulang rawan hialin : tulang yang terdapat pada hidung, trakea, bronkus, laring, ujung tulang rusuk, persendian.
Tulang sesamoid : tulang kecil yang dianggap memiliki bentuk seperti biji wijen.
Tulang tengkorak : tulang yang berfunsi melindungi otak dan organ-organ indra serta memberi bentuk pada wajah
U
Ulna : tulang hasta
GERAKAN OTOT PADA SENDI ( ANTAGONIS )
  1. Bergeser : Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.
  2. Extensi : Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut
  3. Flexi : Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal
  4. Abduksi : Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium)
  5. Adduksi : Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi
  6. Rotasi : Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.
  7. Circumduksi : Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros
  8. Pronasi : Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja
  9. Supinasi : Gerakan berlawanan dengan pronasi
  10. Protaksi : Gerakan mendorong mendibula ke luar
  11. Retraksi : Gerakan menarik mandibula ke dalam
1. Tulang berfungsi sebagai alat gerak pasif karena.....
A. hanya dapat digerakkan oleh otot
B. merupakan tempat penimbunan mineral
C. dilindungi oleh daging
D. tidak menghasilkan sel-sel darah
E. pertumbuhan panjang tulangnya terbatas
2. Komponen penyusun tulang yang terbanyak adalah....
A. air
B. zat organik
C. zat mineral
D. protein
E. darah
3. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh....
A. kondroblas
B. kondrin
C. mesenkim
D. osteoblas
E. perikondrium
4. Tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu....
A. hialin, fibrosa, dan elastin
B. hialin, kartilago, dan osteoblas
C. kondrin, kartilago, dan osteoblas
D. fibrosa, kondrin, dan elastin
E. osteoblas, kondrin, dan fibrosa
5. Tulang keras yang termasuk tulang pipih, yaitu.....
A. tulang paha, tulang lengan, dan tulang betis
B. tulang vertebra, tulang pergelangan tangan, dan tulang-tulang telapak tangan
C. tulang belikat, tulang panggul, dan tulang tempurung kepala
D. tulang vertebra, tulang selangka, tulang panggul
E. tulang lengan, tulang dada, dan tulang rusuk
6. Apabila sepotong tulang keras dimasukkan ke dalam setengah gelas larutan HCL, selama satu malam, akan diperoleh tulang yang lebih lunak karena.......
A. kalsium dalam tulang larut dalam HCL
B. HCL merupakan basa kuat
C. sumsum dalam tulang menghilang
D. tulang tersusun atas kondroblas yang larut dalam HCL
E. serabvut kolagen tulang terduksi
7. Bagian tulang pipa ang mengalami pertumbuhan adalah.....
A. diafisis
B. rongga tulang
C. cakra epifisis
D. sumsum tulang
E. epifisis
8. Rangka manusia termasuk pada fase perkembangan embrio, yaitu pada akhir bulan
A. pertama
B. ketiga
C. kelima
D. kedua
E. keempat
9. Tulang-tulang berikut yang termasuk tulang apendikular adalah.....
A. tulang dada (sternum)
B. tulang kering (tibia)
C. tulang pinggul (pelvis)
D. tulang ekor (coccyx)
E. tulang belakang (vertebrae)
10. Tulang gelang panggul tersusun atas atas........
A. tulang usus, tulang kelangkang, dan tulang ekor (illium, sacrum, and coccyx)
B. tulang usus, tulang kelangkang, dan tulang kemaluan (illium, pelvis, and pubis)
C. tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan ( illium, ischium, and pubis)
D. tulang kelangkang, tulang duduk, dan tulang kemaluan (pelvis, ischium, and pubis)
E. tulang ekor, tulang usus, dan tulang duduk (coccyx, illium, and ischium)
11.Berdasarkan komponen penghubungnya, hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada dengan antarruas tulang belakang disebut.......
A. sinartrosis sinfibrosis
B. sinartrosis sinostosis
C. sendi mati
D. sendi kaku
E. sinartrosis sinkondrosis
12. Walaupun terdiri atas tulang-tulang pendek, tulang belakang mampu melakukan gerak lentur. Hal ini disebabkan oleh adanya......
A. terdiri atas ruas-ruas tulang belakang
B. tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang
C. tulang rawan sebagai penyusun ruas-ruas tulang belakang
D. tulang belakang terdiri atas 12 ruas tulang
E. hubungan tulang sinartrosis-sinfibrosis
13.Setelah selesai bekerja, otot yang digunakan untuk bekerja keras, kadang terasa lelah. Hal ini disebabkan oleh....
A. terjadinya pembentukan ATP dari penguraian glikogen
B. berkurangnya kadar gula darah
C. lambannya otot untuk menjadi elastis setelah berkontraksi
D. tertimbunnya asam laktat dalam jaringan
E. ATP habis diurai menjadi ADP
14. Persendian yang memungkinkan gerakan berporos tiga dengan ujung tulang yang satuberbentuk mangkuk dan ujung lainnya berbentuk bonggol terdapat pada sendi......
A. peluru
B. engsel
C. putar
D. pelana
E. atlas
15. Otot-otot dibawah ini tidak melekat pada rangka, tetapi di antaranya ada yang bekerja di bawah pengaruh kesadaran Anda, yaitu
A. lambung yang menghancurkan makanan
B. otot jantung yang menyebabkan kontraksi jantung
C. otot sfingter mengosongkan kantong kemih
D. otot rambut yang berkontraksi waktu suhu dingin
E. otot usus yang menyebabkan gerak peristaltis
16. Protein utama dalam otot berupa.....
A. aktomiosin
B. asetilkolin
C. miogen
D. hialin
E. fibroblas
17. Otot yang bekerja antagonis adalah......
A. otot ekstensor dan elevator
B. otot depresor dan fleksor
C. otot elevator dan abduktor
D. otot fleksor dan ekstensor
E. otot abduktor dan elevator
18. Timbulnya gerak otot disebabkan oleh adanya penguraian.....
A. glikogen darah
B. glikogen otot
C. zat lemak dan vitamin
D. glikogen tulang
E. asam susu dalam darah
19. Pembentukan energi untuk otot dapat diterangkan dengan reaksi kimia berikut.....
A. glukosa + O2 ---> CO2 + H2O + energi
B. ATP --> ADP + fosfat + energi
C. glikogen + O2 --> CO2 + H2O + energi
D. asam fosfat + O2 --> CO2 + H2O + energi
E. AMP --> ADP + fosfat + energi
20. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang karena .....
A. kekurangan vitamin D
B. kebiasaan duduk yang salah
C. kekurangan kalsium dan fosfor
D. kebiasaan membawa beban berat yang tidak seimbang
E. gangguan penulangan bawaan sejak lahir

FISIOLOGIS-ECHINODERMATA



Echinodermata (hewan berkulit duri) ( O - A - C - E - H )
  • Merupakan binatang triploblastik selopmata,
  • tubuh simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian,
  • umumnya mempunyai duri,
  • saluran pencernaan sempurna meski anus pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi,
  • hidup di laut,
  • gerakan lambat dengan kaki pembuluh (ambulakral) yang terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom.
  • Jenis kelamin terpisah, larva mempunyai bentuk simetris bilateral yang dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.
  • Struktur larva Echonodermata mempunyai persamaan dengan struktur Chordata rendah dan dalam perkembangan embrio tahap awal, kedua phyllum di atas mempunyai persamaan.
  • Jadi jika dilihat secara embriologis Echonodermata lebih dekat dengan Chordata daripada ke Annelida, Mollusca atau Arthropoda.

KLASIFIKASI

Echinodermata dapat dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :
  1. Ophiouroidea
  2. Asteroidea
  3. Crinoidea
  4. Echinoidea
  5. Holothuroidea
  1. Asteroidea
  • Bentuk seperti bintang laut atau segi lima,
  • permukaan bawah (oral)
  • terdapat mulut,permukaan atas (aboral)
  • terdapat anus.
  • Kaki pembuluh terdapat pada permukaan oral,
  • permukaan adoral selain terdapat anus juga terdapat madreporit yaitu lobang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lobang kelamin.
  • Contoh : Macam-macam bintang laut

2. Echinoidea
  • Bentuk hampir bulat atau gepeng,
  • tidak mempunyai tangan,
  • rangka tersusun dari keping-keping zat kapur dan umumnya berduri.
  • Contoh : Landak laut

3. Opiuroidea
  • Tubuh mempunyai 5 tangan yang dapat digerakan.
  • Mulut dan madreporit terdapat di daerah oral,
  • tidak mempunyai anus.
  • Contoh :Bintang laiut atau bintang ular laut

4. Crinoidea
  • Tubuh mempunyai 5 tangan yang bercabang ,
  • mulut dan anus di daerah oral,
  • tidak mempunyai madreporit.
  • Contoh : Lilia laut

5. Holothuroidea
  • Tubuh memanjang, sekitar mulut terdapat tentakel yang bercabang,
  • beregerak dengan tiga garis kaki pembuluh.
  • Contoh : Teripang atau mentimun laut

FUNGSI FIFIOLOGIS SISTEM ORGAN TUBUH ECHINODERMATA

1. Sistem Ambulakral
• Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
• Saluran batu
• Saluran cincin
• saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
• Saluran lateral
• Ampula
• Kaki tabung
  • Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa berupa cangkang kerang.
  • Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) pada bagian aboral ( sisi punggung)
  • Dari Madreporit air menuju ke pembuluh / saluran batu.
  • Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya
  • Dari Saluran cicncin air digerakkan ke saluran radial selanjutnya ke saluran lateral.
  • Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.
  • Dari saluran lateral, air masuk ke ampula.
  • Jadi pangkal saluran itu berkahir di ampula.
  • Jika ampula yang penuh air itu berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung (ujung ampula yang tertekan).
  • Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.
  • Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
  • Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya.
  • Begitulah cara hewan ini bergerak.
  • Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.OK


2. Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.

3. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudia diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.

4. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermatayang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

5. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.

6. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya.